"RANCU" - novel/cerpen

7:10 PM


"RANCU"
Waktu terus berlalu, tiada hentinya milyaran jam terus berdetak di bumi ini, jika dimensi waktu dapat dilihat, mungkin setiap hari kita akan melihat suatu visualisasi yang berbeda, seiring roda bumi berputar. Itulah mengapa tidak akan ada suatu kejadian yang akan kita lihat untuk kedua kali. Yang ada hanya kejadian yang terlihat sama. Dan itu yang membuatku sadar, bahwa hidupku masih menoton, belum ada tanjakan dan turunan,,ya,,, secara garis besar begitu. Itu alasan mengapa aku harus berpikir untuk merubah hidupku ‘..MEMBUAT SUATU PERUBAHAN..’.jreng jreng…….ya,tapi sayang itu hanya kata hati, memang susah untuk mengubah suatu hal yang telah melekat padaku, hal itu hanya ada padaku sewaktu malam hari, sebelum tidur, dalam angan. Rugi memang jika tau cara berubah tapi tidak berani untuk melewatinya. sungguh miris . aku masih berada dalam lubang keterpurukan, sangat dalam, dan susah untuk dapat naik keatas. Semoga akan ada orang yang memberikan tangga untukku, biar aku dapat naik keatas. dan mungkin kami akan naik bersama ke gunung harapan. Siapapun dia atau mereka. Mungkin akan jadi malaikat tanpa sayap bagiku.--------- Khayalan tingkat tinggi *peterpan*

Aku sadar telah membuat tulisan yang lebih membosankan dari kemarin, membuat timbul rasa kantuk, tapi tak apa, toh ada jutaan buku yang ‘efek samping’nya juga seperti ini. Bedanya ini masih tulisan yang pendek, memang sulit untuk memikirkan kata demi katanya, aku masih belum bisa menggambarkan skenarionya. Dan aku mungkin bisa takjub jikalau ada yang membacanya sampai kesini. Tapi mudah-mudahan itu hal yang membuat kamu beruntung, Karena kuyakin kita telah merasakan hal yang sama, itu pasti ada penyebabnya, dan hal yang menjadi penyebab bagiku itu yang sulit untuk ku ungkapkan, biar aku yang merasakan sendiri, sudah caraku untuk menyelesaikan ‘masalah’ sendiri..huh.

Tapi… sudah kubilang, aku berniat untuk berubah. Itu sudah menjadi pilihanku. Hanya saja aku belum punya batu loncatannya. Aku berharap itu. Semoga saja …………………………….. . aku akan mengisinya bila telah menemukan jawabannya. huhu. Sungguh kurang asyik memang bila hanya melampiaskannya disini. Mungkin itu pula yang membuatku menulis ini, bisa jadi. Tapi tidak selamanya aku merasakan ini, terkadang. Bukan menandakan aku sedang bermasalah, tapi sedang terjebak dalam masalah, masalah yang rumit. Psikolog pun tak akan mampu memecahkannya, itu pikirku. Doa akan lebih mujur, Amin. Tapi aku yakin, Tuhan akan mengabulkannya, Allah maha pengasih , I believe it .

Harapan itu muncul ketika aku menatap bulan purnama, sungguh terang, ditemani gemerlap belantik yang berbinar, aku tersenyum. Rasanya memang akan hadir sesosok ‘jelmaan’ bulan tersebut, datang menghampiriku, melengkapi hidupku, pelengkap, Tapi bukan berarti seperti makanan pelengkap atau penutup, jauh maknanya, ini special , aku yakin ini adalah kalimat yang jelas. Tak perlu dijelaskan lagi, sungguh membingungkan mengapa aku sampai mengetik ini, padahal nanti aku mungkin akan jarang menulis hal yang akan menjurus kesini. Hanya sebagai curahan yang tersirat, huh.

Sebenarnya aku tidak tau harus memulainya bagaimana, tapi aku yakin bahwa aku bukan menulis suatu hal yang tidak jelas, hanya belum terarah. Setirnya masih susah untuk dikendalikan, jalannya masih berlubang, navigasinya mati, petanya buram, namun bensin sudah terisi penuh. Begitulah kira-kira…

[26-02-2014]

 bersambung
Previous
Next Post »
0 Komentar