<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
INTRODUCE
Namaku aulya, berkulit kuning
langsat,wajah tirus dan perawakan sedang. ditempatku lumayan ramai anak yang sebaya
denganku,agak sedikit lebih muda atau lebih tua, dan ini menjadi suatu hal yang
menyenangkan,why?,,yak karena kami telah menghabiskan waktu sebagai ‘anak
ingusan’ dengan cukup menyenangkan,,sebut saja beberapa temanku yg memiliki
keunikan : robi , dari namanya saja sudah unik, sering kali kami mem-plesetkan
namanya itu dengan hewan tak layak sebut karena hukumnya ‘harom’
itu,,,perhatikan saja rima akhir namanya ‘bi’,,nah udah kepikirkan ?:D…but,
nama adalah pemberian dan tidak boleh dilecehkan….bukan hanya itu kami juga
membully-nya dgn sebutan ‘bolong’ ,itu Karena diantara dua gigi serinya ada
bolongnya,, tapi itu keren loh sob ,you
look pretty cool,hehe..selanjutnya ada syawaludin,, tapi dia akan marah
kalau udinnya disebut ketika hendak memanggilnya. Tubuhnya cukup gemuk dan
kokoh tapi entah mengapa dulu dia sempat menyandang gelar “leman ngantuk” , dan
juga kami sering menguloknya dengan sesuatu yang suka di kubang,,hihi..sori
wal,,, dan yang parah kami mengulok si robi dan syawal sebagai pasangan kekasih
yang kurang harmonis (yaiyala agam ngen agam :D),entah berantah dari mana penghulunya,,,haha
.selanjutnya ada safriyal munandar, di
panggil dekyal, anak anak masih minum dodot pun panggil dia ‘dek’, orang yang
berkulit sawo matang ini menjadi rival abadi ku dalam hal bermain bola di
playstation, diantara teman-teman yang lain dia yang paling bisa mengalahkanku,,haahaahaaaa (no gaya).
Terus ada arief munandar, panggilannya aris. Nama panggilannya yang sempat
sensasional adalah ‘aba ba yi’, bukan kami yang membuatnya, tapi adik laki2nya
yg ketika masih belia dulu,itu karena dia tak dapat mengucap nama arif. Arif
adalah orang yang paling kreatif diantara kami dalam hal mengulok, imajinasinya
tinggi, kalau dia pengen mengulok orang, ada aja kata2 unik yang keluar dari
mulutnya yang membuat si target ‘cingeh’, targetmen dia biasanya adalah si robi
tadi. Sering kali robi mencoba membalas ulokannya tapi ujong2nya kalah juga.
Selanjutnya si taufik, kami memanggilnya topit, ini anak yang luar
binasa,hahaha, pasalnya dia dari kecil
sudah punya bakat untuk mengikuti fear
factor , bakat apa itu? Sebaiknya tak usah disebutlah,, dan dia selalu jadi targetman bully, dan jarang ada
yang membelanya,ckckck,,,inilah hidup pit. Dan waktu kecil, topit ini selalu di
panggil si yo-yo karena gaya rambutnya seperti mangkuk terbalik itu, tapi
untunglah jaman udah berubah. Ada juga bg Imran, kami memanggilnya bang me, dan
dia adalah abang dari si robi. watak,pembawaan dan fisik nya sangat jauh dari
si robi,gak ada mirip2nya, over all
bang me yang menang, tapi mereka kelihatan kurang akur sebagai adik abang. Dan
juga ada dodo, dia adalah anak pindahan dari medan, berbadan buntal, tapi
pandai main gitar, dan dengan badan yang bulat gitu, sprintnya sangat kencang. lalu
iin, si kecil-kecil cabe ruwit, sebenarnya dia adalah orang yang lumayan asik,
unik, punya style sendiri, tapi dia juga tak jarang kena bully karena fisiknya
yang mungil, mungkin topit yang sering menantangnya. Ada beberapa orang lagi
bocah2 yang ada di tempat tinggalku yaitu : poenna,awiel,galuh,madan,samdi dll.
CERITA INI DIKARANG HANYA SEMATA-MATA SEBAGAI NOSTALGIA MASA KECIL,
TIDAK MUNGKIN ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT DAN ALUR. ANGGAP SAJA FIKTIF BELAKA
WALAUPUN 89% % REALITA.
NANTIKAN NOVELNYA!!! HAHA :D
![]() |
"setiap senja menyimpan sebuah cerita" |
Sore yang ber-kalang
Awalnya, itu adalah sore yang
kelihatan biasa, matahari berpendar dan mulai merosot ke bawah, pohon rindang
menari diterpa sepoi angin, burung-burung bersiap-siap kembali ke sangkarnya,
anak-anak bermain, menebar riuh, serasa hidup yang plong dan menyenangkan , itu
memang fase kehidupan yang paling mengasyikkan.
Seperti biasa, pada sore itu kami
bermain bola di lapangan dekat rumah, di ‘gelora meuria’,nama lapangannya, tapi
sayang itu hanya nama yang kupikirkan agar terlihat keren. Padahal lapangannya
begitu kumuh, gersang, penuh dengan putri malu2 berduri, dan yang
memprihatinkan lagi, di tengah lapangan ada selokan yang lumayan besar
membatasi area antar dua kubu yang bertanding. Tapi untungnya, kami punya
inisiatif untuk membenahi lapangan tersebut agar terlihat rapih, alhasil kami
berhasil untuk membuat lapangan lebih bersahabat ketika kami bermain diatasnya,
tidak ada lagi orang yang menjerit ‘auouuh’ karena menginjak duri, dan lubang
seperti selokan sudah kami tambal menjadi lebih dangkal.
“GOAALLL!”,teriak syawal sembari
berselebrasi..
“aahhh ,,,,hana lawann,,,sabee
lon yg peu gol,,lemah ,hahah”
“nyoee wal…kabeutoi nyan”sahutku
sebagai kiper.
“kah mangat rayeuk badan”sambung
topit.
“ hyy, pue lhe kah pit, ku hamok
ntek”
Terus tiba-tiba segerombolan
kerbau datang menghampiri lapangan, sebenarnya di lapangan itu ada sebuah
kubang yang biasanya jadi tempat berjemur kerbau di siang hari,,
“ee wal, aci kah eue lhe na ngen
kah e”kata dekyal sambil menunjuk kerbau.
“haiik, yal lon hana kuejek kah
beh”
“ampon wal”
Seketika kami berhenti main bola,
dan timbul niat bermain-main sama kerbau,,,ghaghaghagha
“bosan cit meuen bola eu, pu na
pakat tajak ek keubeu,,”
“yak teuk,, siapa takut”sahutku
Tanpa di sadari topit ternyata
sudah duluan PDKT sama kerbau, dengan mengelus-elus badan dan kepalanya, lalu
saat si kerbau sedang memamah rumput, topit dengan sigap loncat ke atas tubuh
kerbau, dan siap menjadi koboy bertongkat penunggang kerbau, YEA .
“hayyak keube ke,, hayyak!”
Melihat si topit yang hilir mudik
dan keasyikan dengan si kerbau, rasanya aku juga ingin merasakan hal itu,
teman-teman yang lain pun sama, ada beberapa orang yang baru pertama kalinya
akan merasakannya, termasuk aku. Tanduknya yang tampak begitu tajam dan runcing
tidak menggoyahkan hasrat kami,”pasti kerbau itu gak tau kalo dia punya tanduk,
kan hewan gak punya akal” pikirku. Bisa jadi ekspetasi itu benar, buktinya
kerbau-kerbau selalu takut ketika di usili dan tidak membela diri, padahal dia
pasti sangat kuat dengan tanduk-tanduknya itu, iya toh? :D . jadi, naluri kami
untuk menjadi seorang koboy tak akan terbendung kalau cuma soal tanduk tajam
itu. Tak lama waktu berselang, kami telah mendapat kerbau masing-masing untuk
ditunggangi. Aku mendekati kerbau yang lumayan besar, tapi aku tak memerhatikan
gendernya, bisa jadi female, ah bodo amat, ini kan bukan
manusia, bedanya seorang wanita itu harus dikasihi dan dicintai tidak harus
tersakiti seperti ini,,assekk.
Aku mengambil ancang-ancang untuk
melompat ke atas badan kerbau, juga mengambil sikap kuda-kuda karena was-was
kerbau itu akan berbalik badan dan menikamku, mungkin jikalau itu terjadi, aku
akan menyodorkan uppercutku ke
kepalanya, haha.
“1..2..5…..houupp”. WOW, rasanya
sungguh keren, aku takjub, aku seperti memakai topi koboi, bersepatu bot,
bersenjata shotgun, mendadak suasana berubah menjadi seperti di Texas, I’m a sherrif. Namun hal pertama yang
kurasakan saat menunggangi kerbau adalah bokongku berkedut seirama dengan
langkah kaki si kerbau,,,kiri-kanan-kiri-kanan-kiri…….. :D.
“woii,,bro kibaaaan,, mantabb
khennn!” teriak syawal
“mantrabb teunaaann”
“lannjooottt!”
Di tengah keasyikan merasakan
suasana itu, tiba-tiba, kerbauku menuju ke sebuah kubang,, “omma,,gawat gawat “
aku menggerutu dan mencoba mengendalikan, tapi sudah telat, dan dia sudah akan
merebahkan badan, dan aku berusaha melompat melewati kubang, tapi naas, kaki
kananku masuk ke kubang, ini seakan- akan aku menginjak sebuah ranjau musuh ,,”oww
syitt”.
Tapi hal itu tidak memadamkan
ke-koboy-anku, dengan kaki yang ‘cedera’ aku mencoba untuk move on dengan kerbau lain, oke, aku sekarang mendapat kerbau yang
tidak seperti si-pemalas tadi, yang sekarang lebih lincah dan bergairah, ini
bakalan lebih asyik, kerbau ini membuatku merasakan sedang menunggangi
kuda,”hap…hap,,,hikkkk” , sekarang aku sudah menjadi koboy sejati,,YEA!
Kemudian si aris pun ikut bermain
dengan kerbau, dia tadi pulang sebentar untuk mengganti celananya, bedanya itu,
koboy di texas memakai jeans , tapi
kami tidak mungkin, koboy seunebok/meuria tentu tidak mau jika sampai dirumah nanti
akan mendapat salam ‘tampar’. Hehe.
“oy ris, pue lom… kah ek juee”
ajak robi
“preh ile,,kumita yang seuit le”
“seuit bandum hay, aci kah ek”
“yal,,lon ek diliket kah manteng
beh”
“kah ek jue”
“hay petra teuma hana dijak-jak
nyoe keube,,”
“sang ka kelebihan muatan nyoe,,
kah brat that deca kadang”
“alaahh, kop caaahhh,,lon brangkat
u keube laenn le”
Akhirnya, kami mendapat kerbau
masing-masing, sebenarnya masih banyak kerbau yang masih single , tapi calon koboy yang tersisa hanya bocah-bocah yang baru
bisa cebok sendiri, dan tak mungkin mereka menjadi koboy. Oke, inilah saatnya
para koboy berkelana, menjelajah, berpetualang , memberantas kejahatan,
mendulang harta karun,,,, upss lebay, tidak, kami hanya wet-wet (jalan-jalan)
sore, tapi ini adalah yang paling ekstrim yang pernah kami kerjakan, dari
lapangan menuju semak-semak belukar melewati lubang lalu belok ke jalan-jalan
beraspal hingga mobil-mobil ‘ketakutan’ dan
berhenti melaju, lalu menikung menghindari sungai dan akhirnya kembali ke lapangan.
Di lapangan, kami berusaha membuat kerbau dapat berbaris rapih layaknya di
sekolah militer, kami ingin mengajarkan pbb kepada kawanan kerbau, aneh ya, ……emmm
sebenarnya kami punya maksud lain, setelah kerbau berada dalam satu saf yang
rapih dan memamah rumput kami berencana akan melakukan atraksi akrobatik, yaitu
melompat ke atas badan kerbau-kerbau secara bergiliran, topit penggagas ide
ini, okelah, nampaknya asyik, setidaknya kami akan merasakan suatu tantangan
persis di gameshow tersohor jepang, ninja
warrior, bedanya ini menggunakan kerbau dan imbas jika jatuhnya adalah
tanah,bukan air, pasti akan sakit, tapi ini tetap kami lakukan, topit yang
melakukannya pertama
“sa ,,,hop,,,duwa…..hopp…lheeee,,,””brukkk”
topit jatuh, tapi dia tidak sakit, karena jarak jatuhnya tak terlalu jauh
dengan tanah, setelah topit, beberapa orang sempat mencoba melompati sebelum
kerbau merubah posisinya karena sudah merasa risih dibagian atas badannya. Kami
pun kelelahan.
akhirnya, matahari sudah mulai ‘malu’ menampakkan sinarnya, bulan dan
bintang sudah datang dengan ‘berani’. Burung-burung berhenti berkicau. Senja berlabuh
ke malam beriring dengan kumandang azan yang mengalun merdu. Kami sampai ke
rumah dalam keadaan penuh luka(baca:kalang/daki). Itulah sore yang akan tetap
terikat indah dalam ingatan walaupun
kampungan. Kami harap di seunebok akan tercipta cerita-cerita baru yang
lebih menakjubkan, keren, mungkin hanya keren bagi kami, but it’s okay…..
BERSAMBUNG
NANTIKAN VERSI FULL INDONYA! :D …
0 Komentar