Pemrograman Berbasis Web - Mengenal PHP (hypertext Preprocessor)

7:00 PM Add Comment


assalamualaikum wr wb

Halo guys, pada postingan kali ini saya akan membahas sedikit tentang materi yang saya dapat di mata kuliah pemrograman berbasis web(PBW), ini MK yang saya ambil di semester 4, btw saya kuliah di informatika unsyiah yang berada di banda aceh, kalo kamu bukan orang aceh, boleh dong sekali-kali planning liburannya ke aceh, enak kok, hehe, manatahu kita bisa kenalan juga :D. oke, beralih ke topik kita, PBW, pemrograman berbasis web, dari namanya kita sudah bisa menerka dong gimana nanti sistematis atau segala sesuatu yang akan kita pelajari, saya juga baru 3 kali pertemuan masuk MK ini jadi masih agak-agak samar juga tentang konsep pbw, minggu 1 saya gak masuk, minggu 2 mengulangi materi tahun lalu tentang pembuatan database(atribut, entitas, relasi-relasinya, dsb), dan minggu ke 3 tadi pagi masuknya, entah kenapa tiba- tiba ingin bikin postingan tentang materi kuliah yang sudah dipelajari, niatnya sih agar ilmunya lengket, tapi gak taulah apakah nanti bisa dibiasakan, karena saya jarang mencatat sewaktu masuk kuliah (penting gak?). Di PBW ini ternyata kita akan menggunakan banyak bahasa pemrograman yang bisa terintegrasi ke web tentunya seperti HTML, CSS, JavaScript dan yang paling utama adalah PHP, tadi dosennya mengajar tentang PHP, beliau ternyata suka PHP :D , tadi kami di tugaskan untuk membangun database dengan menggunakan command line di CMD, tapi sialnya saya tadi tidak membawa laptop, tapi setidaknya saya mengingat sedikit tentang materi yang beliau sampaikan, contoh PHP :



<?php
$host=”localhost”;
$username=”aulyasyukur”;
$password=”terserah”;
$database=”tergantung”;
Mysql_connect ($host, $username, $password) or die (“terjadi kesalahan”);
Mysql_db($database) or die (“database tidak ada”); ?>


penjelasan dikit :

Mysql_connect ($host, $username, $password) or die (“terjadi kesalahan”);
Ini berarti jika ada data pada penginisialisasi yang salah atau tidak sesuai maka akan terjadi error, bedanya php sama bahasa pemrograman lain, c contohnya, jika ada error dalam bahasa c maka compiler akan berhenti membaca hingga ke tkp errornya dan program tidak bisa dijalankan, berbeda dengan php, jika ada error yang terjadi dalam penulisan php maka compiler akan tetap membaca sampai akhir code dan menunjukkan dimana letak errornya, program web tetap akan bisa berjalan dengan sedikit kecacatan.
Untuk baris
Mysql_db($database) or die (“database tidak ada”);
Juga sama, kita menyesuaikan dengan nama database yang telah kita buat. File code ini kita simpan dengan format “namanya.php” tapi kita tidak boleh menulisnya dengan nama “index.php” karena index ini akan terbaca otomatis sebagai tampilan awal database(semoga betul, karena tadi kurang perhatiin *.*). Lalu dimana kita simpan? Di folder yang telah di create otomatis si XAMPP sebagai pengaktif database, lalu kita bikin folder lagi sesuai kebutuhan biar kagak berantakan.
 Ini materi dasar sekali pasti mudah dimengerti. Tapi mohon maaf kalau kurang jelas yaa, masih sama-sama gak bisa,  hehe.
Oke sekian postingan saya, makasih udah mau mampir.


VALENTINE'S DAY? YAELAH ( islam dan hari valentine)

8:52 AM Add Comment

 Assalamualaikum.
    kebetulan hari tanggal 14 februari, jadi saya mau bikin postingan dikit nih tentang hari yang katanya hari kasih sayang itu, setuju gak kalo hari kasih sayang itu cuma 1 hari dan pakek di rayain segala, seharusnya kan kasih sayang itu sepanjang masa dan gak perlu validasi dengan perayaan yang gak syar'i seperti ini, iya toh? btw untuk saya sendiri bukan karena sekarang lagi menyendiri lalu merasa iri dengan mereka yang sudah ber-couple lalu menulis tulisan ini, bukan ya. kenapa saya lebih memilih untuk sendiri? yah saya punya alasan sendiri lah :) , bukan karena gak mengenal cinta, atau gak laku atau gak suka wanita (mustahil). sebenarnya ada orang yang saya suka tapi menurut saya lebih baik jika kondisi tetap dipertahankan seperti ini, biar sama-sama bisa memperbaiki dan memantaskan diri, karena dengan pacaran mungkin malah akan membatasi pengembangan kualitas diri kita karena sudah merasa baik dengan sanggup memilikinya(padahal hubungannya gak pasti), alangkah lebih baik jika kita mendoakannya, meminta kebaikan dan kasih sayang Allah untuknya, inilah yang dinamakan pejuang cinta, ingat jika belum halal jalan yang terbaik memang kita harus meminta kepada Allah untuk menjaganya, bukankah Allah yang menyuruh kita agar tidak berpasangan selagi belum halal, lantas bagaimana kita mau menjaga orang yang kita sayang tersebut?, tentunya yang bisa kita lakukan hanya memohon kepada Allah, tidak ada cara lain, yah walaupun si dia itu belum pasti jodoh kita, tapi Allah pasti memberi yang terbaik untuk yang baik, dan begitu sebaliknya, cinta itu fitrah, datang dari hati dan sangat susah dihilangkan jika sudah bersemai dan mekar. sebagai pejuang cinta juga kita sebaiknya mengisi ruang rindu ini dengan muhasabah-muhasabah diri. InsyaAllah semua akan indah pada waktunya.


   oke kembali ke topik, valentine itu sudah jadi wacana yang umum diperbincangkan, seringkali kontroversial, khusus untuk tahun ini para aktivis dakwah merasa sudah gerah dengan kehadiran hari ini dan menolak dengan tegas. saya setuju bagi mereka yang benar-benar berhati bersih dan ingin menegakkan syiar islam, tapi merasa agak lucu kepada mereka yang katanya menolak hari valentine tapi setiap harinya mereka bermesra-mesraan, bermaksiat-maksiatan , menolak dosa padahal setiap harinya meminta dosa, menyeru kebaikan padahal sejak awal telah merusaknya, harus konsisten dong, kalau gak mau valentine ya pacarannya juga udahan dulu, nanti sambung lagi pas udah nikah :). 
dan juga kita jangan berkata 'say no to valentine day' karena ingin label jomblo ngenes kita terselamatkan. ingin memberi alasan kenapa kita jomblo, bukan karena susah dapat pacar,  sok alim lah kira-kira. juga jangan sekedar ikut-ikutan untuk mencegah orang ikut-ikutan merayakan hari valentine. ngerti kan ^^.oke, saya akan memberi ulasan tentang hari valentine yang saya kutip (baca ya lumayan panjang :) ) :



SEJARAH VALENTINE DAY

Sesungguhnya, belum ada kesepakatan final di antara para sejarawan tentang apa yang sebenarnya terjadi yang kemudian diperingati sebagai hari Valentine. Dalam buku ‘Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pusaka Alkautsar, 2005), sejarah Valentine Day dikupas secara detil. Inilah salinannya:

Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M. Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.

Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.

Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa.
Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu.

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata.

Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.

Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuann itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.


Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.

TRADISI KIRIM KARTU
Selain itu, tradisi mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan Santo Valentine. Pada tahun 1415 M, ketika Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St. Valentine tanggal 14 Februari, ia mengirim puisi kepada isterinya di Perancis.

Oleh Geoffrey Chaucer, penyair Inggris, peristiwa itu dikaitkannya dengan musim kawin burung-burung dalam puisinya.

Lantas, bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” yang sampai sekarang masih saja terdapat di banyak kartu ucapan atau dinyatakan langsung oleh pasangannya masing-masing? Ken Sweiger mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang mempunyai persamaan dengan arti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini sebenarnya pada zaman Romawi Kuno ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.

 Disadari atau tidak, demikian Sweiger, jika seseorang meminta orang lain atau pasangannya menjadi “To be my Valentine?”, maka dengan hal itu sesungguhnya kita telah terang-terangan melakukan suatu perbuatan yang dimurkai Tuhan, istilah Sweiger, karena meminta seseorang menjadi “Sang Maha Kuasa” dan hal itu sama saja dengan upaya menghidupkan kembali budaya pemujaan kepada berhala.

Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi atau lelaki rupawan setengah telanjang yang bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia begitu rupawan sehingga diburu banyak perempuan bahkan dikisahkan bahwa ibu kandungnya sendiri pun tertarik sehingga melakukan incest dengan anak kandungnya itu!

Silang sengketa siapa sesungguhnya Santo Valentine sendiri juga terjadi di dalam Gereja Katolik sendiri. Menurut gereja Katolik seperti yang ditulis dalam The Catholic Encyclopedia (1908), nama Santo Valentinus paling tidak merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda, yakni: seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika. Koneksi antara ketiga martir ini dengan Hari Valentine juga tidak jelas.

Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496 menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui secara pasti mengenai martir-martir ini, walau demikian Gelasius II tetap menyatakan tanggal 14 Februari tiap tahun sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus.

Ada yang mengatakan, Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini untuk menandingi hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Jenazah itu kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.

Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi di dalam gereja. Pada hari itu, sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta. Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 dengan alasan sebagai bagian dari sebuah usaha gereja yang lebih luas untuk menghapus santo dan santa yang asal-muasalnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena hanya berdasarkan mitos atau legenda. Namun walau demikian, misa ini sampai sekarang masih dirayakan oleh kelompok-kelompok gereja tertentu.

Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari mitos dan legenda zaman Romawi Kuno di mana masih berlaku kepercayaan paganisme (penyembahan berhala). Gereja Katolik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya Santo Valentine yang dianggap menjadi martir pada tanggal 14 Februari. Walau demikian, perayaan ini pernah diperingati secara resmi Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia dan dilarang secara resmi pada tahun 1969. Beberapa kelompok gereja Katolik masih menyelenggarakan peringatan ini tiap tahunnya.

KEPENTINGAN BISNIS
Kalau pun Hari Valentine masih dihidup-hidupkan hingga sekarang, bahkan ada kesan kian meriah, itu tidak lain dari upaya para pengusaha yang bergerak di bidang pencetakan kartu ucapan, pengusaha hotel, pengusaha bunga, pengusaha penyelenggara acara, dan sejumlah pengusaha lain yang telah meraup keuntungan sangat besar dari event itu.
Mereka sengaja, lewat kekuatan promosi dan marketingnya, meniup-niupkan Hari Valentine Day sebagai hari khusus yang sangat spesial bagi orang yang dikasihi, agar dagangan mereka laku dan mereka mendapat laba yang amat sangat besar. Inilah apa yang sering disebut oleh para sosiolog sebagai industrialisasi agama, di mana perayaan agama oleh kapitalis dibelokkan menjadi perayaan bisnis.

 PESTA KEMAKSIATAN
Christendom adalah sebutan lain untuk tanah-tanah atau negeri-negeri Kristen di Barat. Awalnya hanya merujuk pada daratan Kristen Eropa seperti Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, dan sebagainya, namun dewasa ini juga merambah ke daratan Amerika.

Orang biasanya mengira perayaan Hari Valentine berasal dari Amerika. Namun sejarah menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine sesungguhnya berasal dari Inggris. Di abad ke-19, Kerajaan Inggris masih menjajah wilayah Amerika Utara. Kebudayaan Kerajaan inggris ini kemudian diimpor oleh daerah koloninya di Amerika Utara.

Di Amerika, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar. Mr. Howland mendapat ilham untuk memproduksi kartu di Amerika dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. Upayanya ini kemudian diikuti oleh pengusaha-pengusaha lainnya hingga kini.


Sejak tahun 2001, The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) tiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary" kepada perusahaan pencetak kartu terbaik.

Sejak Howland memproduksi kartu ucapan Happy Valentine di Amerika, produksi kartu dibuat secara massal di selutuh dunia. The Greeting Card Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia, sekitar satu milyar kartu Valentine dikirimkan per tahun. Ini adalah hari raya terbesar kedua setelah Natal dan Tahun Baru (Merry Christmast and The Happy New Year), di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama juga memperkirakan bahwa para perempuanlah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu di Amerika mengalami diversifikasi. Kartu ucapan yang tadinya memegang titik sentral, sekarang hanya sebagai pengiring dari hadiah yang lebih besar. Hal ini sering dilakukan pria kepada perempuan. Hadiah-hadiahnya bisa berupa bunga mawar dan coklat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan kepada perempuan pilihan.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, sebuah kencan pada hari Valentine sering ditafsirkan sebagai permulaan dari suatu hubungan yang serius. Ini membuat perayaan Valentine di sana lebih bersifat ‘dating’ yang sering di akhiri dengan tidur bareng (perzinaan) ketimbang pengungkapan rasa kasih sayang dari anak ke orangtua, ke guru, dan sebagainya yang tulus dan tidak disertai kontak fisik. Inilah sesungguhnya esensi dari Valentine Day.

Perayaan Valentine Day di negara-negara Barat umumnya dipersepsikan sebagai hari di mana pasangan-pasangan kencan boleh melakukan apa saja, sesuatu yang lumrah di negara-negara Barat, sepanjang malam itu. Malah di berbagai hotel diselenggarakan aneka lomba dan acara yang berakhir di masing-masing kamar yang diisi sepasang manusia berlainan jenis. Ini yang dianggap wajar, belum lagi party-party yang lebih bersifat tertutup dan menjijikan.

IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN
Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!

Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”

Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."


gimana kawan-kawan? sudah jelaskan sekarang kenapa valentine day itu di haramkan oleh islam, tasyabbuh dan musyrik yang jelas-jelas tidak akan di ampuni Allah, jika kita sudah terlanjur merayakannya gimana? bertobatlah dan minta maaf kepada Allah atas ketidaktahuan kita di masa silam, dan semoga Allah mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi . Karena setiap hari adalah hari kasih sayang ^_^ .Wallahu'alam bishawab.


Sumber : eramuslim.com



Buku bestseller - 7 keajaiban Rezeki (Ippho Santosa)

11:04 AM Add Comment
 


      Mungkin kalian sudah pada kenal kan siapa itu Ippho santosa? , ya beliau adalah salah satu motivator yang memiliki imej yang cukup kuat di Indonesia, karyanya sudah menembus internasional, sudah banyak seminar yang dilakukannya di berbagai penjuru dunia, dan hebatnya lagi dia ini telah sukses dalam kariernya diusia yang terbilang muda. Saya yakin beliau sudah menginspirasi banyak orang, terutama bagi saya pribadi, ingin sekali rasanya segala pencapaiannya itu juga bisa saya rasakan kelak( Amin ya Allah). selain sebagai penulis dan motivator, Ippho santosa juga adalah pengusaha yang sukses yang membuatnya bisa menulis buku ini. Dalam bukunya, dijelaskan ada hal yang menjadi percepatan rezeki, yang mungkin luput dari kita. Contohnya seperti sepasang bidadari, yaitu orang tua dan pasangan. Menurut beliau, impian kita akan dipercepat tercapainya jika selaras dengan sepasang bidadari tersebut. saya pribadi bergetar ketika membaca tulisan demi tulisan beliau karena pembahasannya sangat dekat dengan nilai islami, semuanya menggunakan cara islam, bersedekah, tahajud, duha dsb. dan yang dijelaskan mungkin akan berbeda dari pola pikir kebanyakan orang. Menurut saya ini bukan hanya buku yang membuat orang kaya di dunia saja tapi di akhirat juga. 

ada ebooknya nih bagi yang ingin baca

silakan di DOWNLOAD