Hilang Sudah OCD ! (Obsessive Compulsive Disorder)

10:47 PM 115 Comments


                Sebelum saya berbagi pengalaman ni, ada baiknya kamu harus tau dulu apa itu OCD (obsessive compulsive disorder), bisa dicari-cari di go*gle. Buat kamu  yang sedang menelaah atau mempelajari atau kamu juga termasuk salah satu korban penyakit yang luar biasa ‘sakit’nya ini. Mungkin tulisan saya ini akan membuat kamu berhenti mencari-cari dan semoga dapat diambil hikmahnya J
                Oke, pengertian ocd menurut versi bahasa ilmiahnya yang telah saya cari yaitu; Obsesif adalah suatu dorongan atau pikiran yang datangnya sangat intens dan menimbulkan kecemasan walaupun pikiran itu tidak masuk akal, dan biasanya tidak bisa dikontrol. Kompulsif  adalah suatu tindakan yang dianggap penderita akan meredakan kecemasan akibat obsesinya tadi. Sering kali penderita ocd ini akan bertingkah aneh ,walaupun sebenarnya mereka menyadarinya bahwa itu konyol, tapi ada ‘sesuatu’ yang membuat mereka harus mengerjakan suatu tindakan kompulsif/ritual agar sesuatu yang ditakutkan dari pikiran obsesinya itu tidak terjadi menurut pandangan mereka, walaupun itu tidak masuk akal bahkan sangat konyol, si penderita juga tidak pernah tau dengan pasti akibat dari kecemasannya itu. Ada beberapa macam ritual aneh yang dilakukan penderita ocd untuk menghilangkan pikiran obsesinya, seperti melakukan sesuatu secara berulang-ulang, sangat takut dengan kekotoran , memikirkan sesuatu secara berulang- ulang, menyentuh sesuatu tanpa sebab secara berulang-ulang, memindahkan barang tanpa sebab atau alasan yang jelas, melangkah dengan sangat hati- hati , mengecek sesuatu berulang-ulang, dsb.

 

                Saya adalah salah satu penderita ocd dari sekitar 2,7 – 4 % populasi dunia yang juga bernasib sama. Untungnya pada saya belum sampai mengganggu aktifitas karena saya menyadari dan mulai melawannya di waktu yang tepat, namun untuk tingkat yang saya pikir belum parah saja ini melawannya sangat susah, sempat membuat depresi berkali- kali. Dan tingkah konyol saya belum pernah terlihat orang lain atau dalam kondisi umum, karena saya sadar ini benar-benar konyol. Jadi saya merasa tertekan dan melakukan ritual jika hanya dalam keadaan sendiri, tidak tau kenapa L . penyakit yang sangat ‘menyakitkan’ dan tidak ada obat fisiknya sungguh sangat membuat dilema berkepanjangan. Hanya keyakinan diri dan doa yang mampu mengobatinya, Alhamdulillah saya telah mampu dan diberi pertolongan untuk melawannya. J
                Setelah saya ingat-ingat, penyakit ini rupanya telah menghantui saya semenjak kelas 1 smp(sekarang saya kuliah), namun belum saya sadari waktu itu. Karena pada saat itu saya pernah tidak sekolah sekitar dua minggu akibat penyakit yang tidak tahu menahu asal- muasalnya ini,( mungkin karena stres dengan tugas sekolah dan tiba-tiba melihat acara seram di tv sendirian dan suasana hati sedang bad mood)  saat itu saya tidak merasa sakit tapi merasa cemas yang berlebihan, dan mungkin saraf saya telah dirusak akibat kejadian itu. Setelah dua minggu, keadaan saya kembali normal dan benar – benar bingung apa yang terjadi sebenar terjadi dua minggu yang lalu, orang-orang menerka dengan penyakit demam berdarah dan semacamnya, tapi itu salah besar dan ketika saya ditanya sakit apa saya tidak pernah bisa menjawabnya hingga sampai saat ini, mungkin itu semacam gangguan atau kecemasan lebih tepatnya, bukan penyakit. Nah, semenjak saat itu mulai bermunculan pikiran – pikiran negatif yang datangnya tiba tiba tidak kenal waktu dan tempat terlebih ketika saya sedang tidak enak badan atau sakit, dan pernah saya bermimpi aneh ketika sakit , dimimpi itu saya seperti ditugaskan untuk menghitung – hitung sesuatu yang tidak jelas bentuknya berulang-ulang sampai terasa benar jika tidak seperti akan ada hal buruk yang akan terjadi rasanya, aneh bukan, padahal itu cuma mimpi tapi takutnya luar biasa  . sekarang saya sadar itu adalah ocd yang terjadi di alam bawah sadar. Meskipun cuma sekali tapi itu sulit dilupakan. Dalam selang beberapa hari di sela – sela aktifitas pun saya kadang-kadang merasa cemas, dan jika rasa cemas itu telah datang akan sulit untuk di hindarkan, pikiran seolah- olah membuat sebuah pernyataan spontan terkait kecemasan itu dan di satu sisi yang lain pikiran saya juga membuat suatu pernyataan ‘anti’ yang menangkal pikiran negatif tersebut. Jadi, jika suatu obsesi aneh tersebut menyerang, pikiran saya membuat suatu pernyataan yang biasa di akhiri dengan ritual aneh, sering tidak masuk akal. Misalnya ketika saya berjalan di atas keramik dan ketika ingin melewati goresan yang terdapat di keramik, pikiran saya mengharuskan saya untuk melewatinya dengan kaki kanan, mungkin karena agama menyuruh agar segala sesuatu harus didahulukan dengan yang kanan, jadi pikiran aneh saya juga men-cap hal yang serupa untuk melewati goresan tersebut. Akan tidak afdol jika tidak didahului dengan yang kanan, jika merasa belum betul akan saya ulangi, jika tidak maka saya akan galau mendadak L, ckck saya sadar betul itu konyol abis! Tapi begitulah ocd ini, seenak jidatnya saja mempermainkan pikiran kita. Contoh lain, yaitu ketika mengetahui dan memikirkan sesuatu yang tidak enak dihati atau kadang-kadang hal tersebut tidak penting, saya memikirkannya dengan sangat hati-hati dan kadang mengulang-ulang terus dan ketika ada kendaraan lewat saya merasa harus mengulangnya lagi, entah mengapa, tapi inilah program wajib akibat ocd, dan saya merasa tidak enak untuk tidak melakukannya, serasa lebih penting daripada meninggalkan sesuatu yang haram. Sungguh ‘mengerikan’  bukan. Dan masih banyak ritual aneh lainnya yang tidak mungkin dijelaskan satu persatu.
Dari smp saya sudah menyadari bahwa ini tampaknya adalah suatu gangguan atau kelainan. Tapi saya tidak bisa melawannya karena memang sulit, untuk saat itu. Ketika mencoba untuk tidak melakukan ritual rasanya saya menjadi seorang yang bimbang,gelisah, dan kepala saya terasa penuh seperti saat sedang belajar untuk persiapan ujian J . karena itu saya langsung menyerah dan terpaksa melakukan ritual. Tapi saya juga sebenarnya sadar ketika aktifitas sedang banyak-banyaknya saya tidak melakukan ritual – ritual aneh tersebut, tapi toh saya baik- baik saja, itu memang sudah terpikirkan sejak awal tapi entah mengapa rasanya seperti sudah menjadi ‘kebutuhan yang tidak dibutuhkan’ akan terasa resah bila ditinggalkan, sama halnya seperti tidur,makan,buang air,dll. Akan terasa resah bukan jika ditinggalkan? Bedanya ini memang benar-benar tidak dibutuhkan. Sungguh hanya sesama penderita yang tau rasanya.
Seiring berjalannya waktu, kegalauan saya akan hal ini telah mencapai puncaknya, merasa tidak nyaman jika terus – terusan begini. Saya iri sama orang lain akan hidupnya. Astagfirullah. Saya benar-benar  linglung dan memohon pertolongan dari Allah. Tapi kondisi saya membuat saya tidak bisa lepas dari belenggu ocd ini. Saya merasa tidak ada orang lain yang menderitanya selain saya. Lalu saya mencari referensi di internet tentang hal- hal yang saya alami, pertama saya mendapati bahwa penyakit saya namanya adalah gangguan kecemasan. Namun itu serupa tapi tak sama, setelah saya mencarinya lagi akhirnya saya mengetahui bahwa hal menjengkelkan ini namanya adalah obsesif kompulsif atau OCD. Setelah saya membaca beberapa artikel tentang ocd ini saya seolah membaca tentang diri sendiri, saya merasa lega karena bukan cuma saya yang menderita seperti ini, tapi ada sedikit banyak, sekaligus saya menjadi tertantang, kalau ini penyakit berarti memang harus ada gerak dan usaha dari penderita karena menurut medis ini termasuk penyakit psikologis yang sulit disembuhkan, kecuali dengan kesungguhan hati. Hanya sekitar 20 % yang sembuh total. Dan yang membuat saya sedikit terkejut adalah banyak bintang Hollywood yang juga menderita ocd, seperti Daniel Radcliffe dan Leonardo de caprio . haha lucu juga ya bisa sukses walaupun menderita penyakit aneh ini, berarti ‘saya juga harus sukses’, begitu pikir saya. Dan juga setelah membaca tulisan dan komentar-komentar sesama penderita saya berpikir beruntung belum separah mereka, jadi saya harus gerak cepat untuk memberantas hama ocd ini sampai ke akar-akarnya dan betul-betul lenyap. Dan itu yang bisa membuat saya bisa menulis ini. Bahwa saya pernah mengidap ocd. Alhamdulillah ocd saya hilang tidak lama sebelum memposting artikel ini. Yuk di baca lagi dan ini bagian pentingnya OCD-er.
Penyakit obsesif kompulsif ini menurut perspektif islam adalah penyakit was-was, yang datangnya dari syaitan. Sungguh syaitan telah membuat kita untuk melakukan sesuatu yang amat tidak bermanfaat. Mungkin buat kamu yang menderita ocd pernah beberapa kali mengulang-ulang niat salat atau doa? Ragu akan setiap bacaan, sungguh sebenarnya itu adalah tipu daya dari syaitan yang sangat halus dan tidak kita sadari bisikannya. Bukan hanya kegiatan yang berhubungan dengan agama, tapi syaitan juga akan membuat manusia betul-betul tertipu untuk melakukan sesuatu hal yang tidak bermanfaat dan masuk ke lembah keterpurukan. So, untuk memeranginya kita harus membeli tameng yang kuat dengan mempertebal iman. Ingat, Allah menciptakan kita lebih sempurna dari syaitan, dan sudah sepatutnya kita harus menang dari syaitan yang terkutuk. Kuatkanlah iman! Takut hanya kepada Allah!
Menurut versi saya, penyakit ini saya namakan penyakit ‘harus’. Apa- apa yang ada di pikiran serasa menjadi hal yang wajib dan harus dilakukan, jika tidak maka ‘akan ada hal buruk yang terjadi padamu dan lingkunganmu’ padahal hal itu cuma sebuah alasan obsesi negatif yang hanya ada pada pikiran penderita, tidak lebih, seakan-akan pikiran tersebut menjadi sangat real dan benar-benar akan terjadi, padahal tidak sama sekali !  ingat ! itu hanya pikiran ‘gila’ mu ! . saya juga menamakannya penyakit kecemasan yang ‘konyol’. Apanya yang tidak konyol , kita ‘dipaksa’ melakukan kegiatan yang sangat sia – sia ! dan diulang berkali-kali, bodoh dan tolol pangkat seribu! Padahal ada sejuta kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat, saya berani jamin jika kamu masih terjebak dalam lingkaran setan ocd dan melakukan hal yang tidak bermanfaat kelak kamu akan menjadi orang yang tidak bermanfaat! Gak mau kan ? makanya move on dong dari penyakit ini, bulatkan tekat untuk berubah dan ubah kebiasaan gak berguna akibat penyakit ini, ingat! Ini adalah penyakit ! jika dibiarkan akan bertambah parah! Jangan turuti keinginan dari penyakit ini, sedikit pun jangan, jika kamu ingin sembuh total. Tugas kita sekarang adalah memerangi dan melawannya! Ingat jangan menyiksa dirimu sendiri dengan membiarkan ocd ini memegang kendali pikiranmu.
Ingat sekali lagi saya katakan bahwa obsesif kompulsif adalah suatu penyakit! Suatu hal yang tidak benar! Jika merasa kesusahan mencari penawarnya memang betul. Karena penyakit ini hanya bisa terobati dengan keyakinan hati. Tanpa gundah sedikitpun. Yakin!yakin!yakin!, sembuh!sembuh!sembuh!. coba kamu pikir jika kamu terus-terusan menuruti keinginan penyakit ini, bukankah kamu malah terperangkap lebih dalam? Jika kamu betul-betul ingin sembuh tugasmu hanya melawannya dengan sepenuh hati, mengabaikan setiap pikiran negatif yang datang, abaikan!, bukankah kamu telah mengetahui yang mana yang benar dan salah? Jika dirasa salah dan itu akibat penyakit, tinggalkanlah! Mulai sekarang jadilah pribadi baru yang normal, obsesif kompulsif hanya masa lalu , mungkin ketika pertama kali menerapkannya kamu akan merasa tidak enak, tapi ingat sekali lagi jangan pernah mau untuk melakukan ritual idiot itu lagi, ingat orang lain kenapa tidak melakukan ritual idiot dan mereka hidup damai, padahal sama-sama manusia! Ingat baik baik kata-kata saya ini, ‘mulai detik ini saya tidak akan melakukan hal-hal konyol dan saya akan mengalahkan penyakit obsesif kompulsif ini, sungguh saya berharap pertolongan Allah telah turun saat ini’ ingat baik-baik , jika kamu bergetar membaca tulisan saya ini insyaallah itu adalah tanda turunnya pertolongan dari Allah, ingat, berjanjilah pada saya , diri sendiri dan Allah bahwa mulai detik ini penyakit obsesif kompulsif atau was-was ini telah lenyap dari tubuh kita. 


HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIL NI’MAL MAULA WANI’MANNASHIR .
Artinya : “cukuplah Allah sebagai Penolong bagi kami, dan Dia adalah sebaik-baiknya Pelindung .“
AMIN YAA ROBBAL ‘ALAMIN.