- Apakah hidupmu sudah terasa begitu berat? seakan-akan dunia ini mengejarmu?
- Apakah segala sesuatu yang kamu lakukan seperti dipaksakan untukmu?
- Segala sesuatu seperti mengajarimu bagaimana cara menjalani hidup, namun seringkali kamu berontak? rasanya tak sanggup lagi.
Mungkin ada sebagian orang yang merasakan hal tersebut ketika mencapai titik nadir dalam hidupnya, termasuk saya. Namun sudah sewajarnya kita maklumi, hidup ini bak pesawat, tak selamanya kita di berada diatas, sesekali kita turun kebawah. Sewaktu diatas rasanya kita bisa terbang bebas , cepat, mengalahkan yang lain. Tetapi saat berada dibawah merasa seperti kehilangan arah, merasa tak berdaya, tak berkutik. Rasa-rasanya dunia sudah tidak berpihak padamu lagi, mau melakukan apapun sudah tak semangat lagi. Tenanglah, itu adalah hal yang wajar terjadi, kita sedang diingatkan Tuhan tentang makna dari sesuatu, bisa jadi agar kita lebih banyak bersyukur, belajar menghargai keadaan.
Tapi yang perlu diingat.. janganlah kita berlama-lama merasa terpuruk, itu mengerikan, Don’t let yourself get stuck over, karena akan semakin memperburuk keadaan, semangatmu akan terus berkurang, mindsetmu akan dirusak, kondisi psikis dan mental akan kacau, bahkan fisikmu terasa seperti kehilangan tenaga.
Ini semua berawal dari pikiran negatif, kita tidak tahu datangnya kapan, bisa jadi sangat tiba-tiba, mungkin karena perkataanmu kurang dihargai, nilai akademismu nyungsep, bisnismu tak kunjung membaik, diremehkan oleh kolega, teman, dan lain sebagainya. Dan ketika perasaan-perasaan negatifmu terakumulasi, menggumpal, maka ianya akan mempengaruhi persepsimu, pikiranmu terhadap dunia pun buyar, kamu akan berpikiran kehidupan kadangkala pilih kasih, rasa-rasanya hanya kita seorang yang nasibnya sial. Nah, jika telah seperti ini, seperti yang telah saya katakan tadi, jangan dibiarkan terlalu lama, apa-apa yang dibiarkan terlalu lama selalu tidak berujung baik; besi dibiarkan digudang terlalu lama, berkarat, telur dimasak terlalu lama, gosong, hati dibiarkan terlalu lama, galau, hehe.
Lalu apa jadinya jika pikiran negatif ini dibiarkan begitu saja? yang pasti, perlahan-lahan pikiran negatif ini akan masuk ke alam bawah sadar, lalu akan membentuk pola pikir, atau mengubahnya menjadi sangat-sangat buruk, kamu akan jadi negative thinker, kalau sudah begini ya bisa jadi kamu akan kehilangan visi, tujuan hidup tidak jelas, dalam pikiranmu “mau jadi apa aja terserah deh, yang penting bisa bertahan hidup”. Mungkin terkesan lebay, tetapi begitulah adanya, bahkan sudah banyak penelitian bahwa pikiran negatif itu sangatlah tajam, Dr. Ibrahim Elfiky, seorang maestro motivator muslim dunia, dalam sebuah bukunya “Terapi Berpikir Positif” menjelaskan, pikiran manusia akan membuat semacam file-file tertentu didalam pikiran mereka sesuai dengan apa yang mereka pikir sebagai bentuk interpretasi, jadi jika pikiranmu selalu negatif, yang cuma diisi ya file-file negatif saja, sampai otakmu sumpek, ya bisa diibaratkan dengan ibukota jakarta lah, padat merayap, susah jika mau kemana-mana, mau ke tempat dekat saja butuh waktu berjam-jam. Nah kalau pikiran yang sumpek, ya bisa jadi target atau tujuanmu tak akan kesampaian.
Lalu bagaimana caranya agar pikiran negatif itu hilang? caranya sangatlah gampang, jika pikiran itu muncul, posisikan kamu berada diarah sebaliknya, pikirkan hal-hal yang positif saja, memang sedikit banyak kita selalu melakukan ini, tapi yang selalu kita abaikan adalah tetap bertahan untuk melakukannya, tenang dulu, jangan terlalu terburu-buru dengan keadaan, kita ingin memperbaiki mindset yang “rusak” disini, ingat ya, kerusakan itu bisa jadi kecil ataupun besar, yang jelas semuanya itu merugikan. Sebenarnya pada setiap masalah yang menimpa PASTI akan ada celah untuk berpikir positif sehingga masalah itu bersifat membangun. Manatahu, masalah itu untuk menegurmu agar belajar lebih banyak lagi, belajar lebih sabar lagi, dunia sebenarnya telah menunggu orang yang “tahan banting” sepertimu.
Jika kamu terus berpikiran positif, pelan-pelan akan ada yang berubah dalam kamu memandang sesuatu, hal yang sebelumnya kamu anggap sebagai biang keterpurukan pun bisa berubah menjadi “motivator”. Bahkan jangan heran kamu akan ketagihan dengan yang namanya masalah, karena kamu akan merasa naik level jika telah berhasil menghadapi masalah itu. Dan terakhir yang perlu diingat, sepanjang dan semenarik apapun tulisan motivasi, sebagus dan sekeren apapun motivator, tetap saja motivator terbaik adalah dirimu sendiri. Be strive! Setiap orang berhak menjadi pemenang.
0 Komentar